Suara.com - Setelah sembilan bulan di RS Bhayangkara Surabaya, Aloysius Bayu Rendra Wardhana, korban bom bunuh diri di Gereja Santa Maria Tak Bercela akhirnya dipulangkan. Kedatangan jenazah Bayu disambut isak tangis keluarganya di rumah duka Jalan Gubeng Kertajaya I, Kelurahan Gubeng, Kecamatan Gubeng, Selasa (22/5/2018).
Beberapa tamu yang datang dari sanak saudara ikut hanyut dalam kesedihan. Bahkan putra sulung dari Bayu, Aaron yang berusia 2 Tahun, rewel ingin melihat mobil jenazah yang membawa jasad ayahnya.
Jenazah bayu di simpan di peti mati berwarna putih. Peti itu diletakkan di dalam ruangan studio foto, yang sudah setahun ini dibangun Bayu. Beberapa lilin besar dan patung Yesus serta Bunda Maria, menghiasi sisi kanan-kiri peti jenazah warna putih tersebut.
Bayu Rendra akan dikebumikan pada Rabu (23/5/2018) siang di Pemakaman Umum Keputih Surabaya. Keluarga bersyukur menerima jenazah Bayu.
"Saya berterimakasih pada semua pihak, yang turut serta membantu dalam pemeriksaan Kak Bayu. Memang pihak keluarga menginginkan, bahwa jenazah Kak Bayu benar-benar tidak bercampur dengan lainnya, terutama dari (jenazah) pelaku (pengeboman)," ujar Adik korban, yakni Galih Wardhana (33) kepada Suara.com.
Jenazah Bayu diterima keluarga dalam kondiri tubuh yang terpotong. Sebab Bayu langsung terkena bom saat berusaha menghentikan motor yang dibawa pelaku.
"Yang pasti, apapun kondisinya kami sudah menerima dan bersyukur bisa selesai proses ini. Mungkin nanti malam, kami adakan acara berdoa bersama jemaat," pungkasnya. (Dimas)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Isak Tangis Sambut Kedatangan Jenazah Bayu, Pahlawan Bom Surabaya"
Post a Comment