Suara.com - Sederet ‘marquee player’ di gelaran Liga 1 musim lalu memang gagal menunjukkan sinar mereka di Indonesia. Didatangkan dan digaji dengan mahal, nama-nama macam Michael Essien, Carlton Cole, Didier Zokora ataupun Mohamed Sissoko tampil melempem dan gagal menunjukkan taringnya di Tanah Air.
Mantan bintang Manchester United dan Real Madrid yang juga pernah lama mengapteni Timnas Inggris, David Beckham pun mencoba memberikan analisisnya terkait hal ini. Pria berusia 42 tahun itu yang akrab disapa Becks itu memang tengah berada di Tanah Air sebagai duta perusahaan asuransi jiwa AIA.
Kompetisi Indonesia sendiri kini mulai menggeliat dan mulai jadi lahan pekerjaan baru buat sejumlah pemain top Eropa, meski rata-rata memang sudah gaek.
Akan tetapi, Beckham menilai para pemain top Eropa tersebut bakal kesulitan menampilkan performa impresifnya. Menurut Becks, hal ini lantaran perbedaan karakter permainan.
Meski demikian, Becks menuturkan para pemain lokal Indonesia juga mempunyai kemampuan yang tak kalah jauh dengan pemain top Eropa. Karena itu, persaingan untuk jadi starter di starting eleven sebuah tim berjalan seimbang.
"Saya ingin katakan, ketika pemain (top) Eropa bermain di sini, mereka akan bersaing dengan pemain Indonesia. Itu sulit buat mereka, mereka (para pemain lokal) kuat dan punya kualitas baik," kata Becks kepada awak media di Hotel Rafless, Jakarta, Senin (26/3/2018) WIB.
"Perbedaan gaya dan kultur bermain juga jadi alasan mengapa mereka tidak bisa berkembang di sini. Meski begitu, saya ulangi, para pemain lokal di sini sangat bagus. Karena itu mereka kesulitan bersaing di sini," tukasnya.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Alasan 'Marquee Player' Meredup di Indonesia Versi David Beckham"
Post a Comment