Search

BRI Targetkan Anggaran Pembiayaan Pinjaman Tembus Rp2,8 Triliun

Suara.com - PT. Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tbk tahun menargetkan anggaran pembiayaan pinjaman sebesar Rp2,8 triliun. Jumlah ini mengalami kenaikan dibanding tahun lalu sebesar 20 persen yaitu Rp 2,1 triliun.

"Jadi harapan kita bisa bertumbuh Year on year (YoY) 20% dibanding tahun lalu, dan juga yang penting adalah kita lihat bahwa banyak kebutuhan kendaraan terkait dengan multifinance," jelas Direktur Bisnis Konsumer PT BRI Tbk Handayani saat Konferensi Pers Multifinance Gathering 2018: Industry Sustainability, di Hotel Firemont, Jakarta Pusat, Selasa (20/3/2018).

Pembiayaan Rp2,8 triliun ini akan berfokus pada pembiayaan pinjaman untuk transportasi massa meski tidak menutup kemungkinan untuk transportasi pribadi roda dua atau roda empat.

"Kebutuhan kendaraan terkait jangka waktu atau tenor maupun suku bunga, jadi dengan kerjasama multifinance justru bekerja sama menjadi kebutuhan luas kebutuhan masyarakat meningkatkan accessibility kepada user secara langsung," ucap Handayani.

Selain itu, nantinya pembiayaan Rp 2,8 triliun ini akan dibagi menjadi dua pintu. Pertama melalui pembiayaan modal kerja yang dibagi ke seluruh cabang BRI di Indonesia, dan yang kedua melalui kredit multifinance.

"Nah untuk mensupport itu maka BRI di 2018 ingin mengembangkan strategi bagaimana agar bank BRI bisa memberikan pembiayaan end user langsung atau melalui multifinance agar mempermudah accesbility pembiayaan bagi masyarakat umumnya untuk bisa akses pemilikan pembiayaan kepemilikan pembiayaan," ujarnya.

Saat ini sebanyak 31 perusahan pembiayaan (Multifinance) telah bekerjasama dengan BRI seperti, PT BFI Finance Indonesia Tbk, PT Andalan Finance Indonesia, PT Mandala Multifinance Tbk, PT Batavia Prosperindo Finance Tbk, PT Finansia Multifinance, dan beberapa perusahaan pembiayaan lainya.

Kepala Departemen IKNB OJK Bambang Didut, Ketua APPI (Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia) Suwandi Wiratno, EVP Divisi Digital Centre Of Excellent BRI Kaspar Situmorang dan 31 perusahaan pembiayaan tampak hadir dalam acara ini.

Mengembangkan Industri Multifinance

Industri perusahaan pembiayaan pada tahun 2017 menunjukan pertumbuhan positif. Indikator-indikator pertumbuhan industri cukup baik, diantaranya pertumbuhan piutang sebesar 7,05persen dan rasio Non Performing Financing (NPF) sebesad 2,96persen, turun dibandingkan rasio NPF tahun 2016 yang sebesar 3,26persen.

Namun demikian,Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melakukan pembatasan kegiatan usaha dan pencabutan izin usaha beberapa perusahaan pembiayaan. Kondisi ini mengakibatkan kerugian bagi stakeholder. Untuk menghindari hal tersebut, perusahaan pembiayaan seyogyanya meningkatkan kinerja, etika bisnis dan praktek Good Corporate Govermece (GCG).

Selain itu, seiring perkembangan teknologi informasi, maka perusahaan pembiayaan harus melihat financial technology (fin-tech) bukan sebagai gangguan (distruption), melainkan sebagai peluang pertumbuhan bisnis.

Hal lain yang menjadi perhatian adalah perkembangan pembiayaan industri otomotif yang sangat terkait dengan pertumbuhan penjualan kendaraan bermotor.

Data menunjukan pertumbuhan penjualan kendaraan bermotor roda empat hanya sebesar 1,6persen atau 1.079 juta unit. Sedangkan pertumbuhan penjualan roda dua negatif 0,76persen atau 5,8 juta unit dibandingkan penjualan kendaraan bermotor roda dua tahun 2016 yaitu sebanyak 5,9 juta unit.

Walau berdasarkan data tersebut di atas masih jauh bagi kita untuk menyimpulkan bahwa industri otomotif Indonesia sudaj jenuh atau mencapai titil klimaks. Kita bisa mengatakan bahwa perusahaan pembiayaan harus mencari alternative bisnis pembiayaan baru, segmen baru dan pasar baru.

Menghadapi tiga isu tersebut, yaitu etika bisnis-GCG, perkembangan IT, dan diversifikasi, industri perusahaan pembiayaan memerlukan forum dalam rangka menjawab tantangan dan menemukan solusi industri ini semakin kuat dan tumbuh berkelanjutan pada tahun-tahun mendatang.

Selain itu, perusahaan pembiayaan rekanan BRI yang saat ini berjumlah 31 perusahaan dengan kualitas kredit sangat baik, antara lain PT. BFI Finance, PT. Andala Finance, PT. Finansia Multifinance dan beberapa perushaan lain juga hadir.

Direktur Bisnis Konsumer PT BRI Handayani mengatakan industri multifinance berkomitmen mengembangkan industri multifinance, industri mobil dan motor.

"Tidak hanya pembiayaan konsumen tetapi juga pembiayaan rumah dan lain-lainnya," ujar Handayani.

Sementara itu, Ketua APPI Bambang Suwandi Wiranto menyampaikan penguatan etika bisnis dan good corporate governance (GCG) di perusahaan pembiayaan demi mencegah praktek double financing, dummy AR dan side streaming.

Tujuan acara ini adalah memukan solusi atas tiga isu utama, yaitu etika bisnis-GCG, perkembangan teknologi, dan diverifikasi bisnis pembiayaan sehingga industri perusahaan pembiayaan semakin tumbuh kuay, berkelanjutan dan pada akhirnya akan memperkuat kerjasama antara perusahaan pembiayaan yang sehat dengan Bank BRI.

Let's block ads! (Why?)

https://www.suara.com/bisnis/2018/03/21/003805/bri-targetkan-anggaran-pembiayaan-pinjaman-tembus-rp28-triliun

Bagikan Berita Ini

0 Response to "BRI Targetkan Anggaran Pembiayaan Pinjaman Tembus Rp2,8 Triliun"

Post a Comment


Powered by Blogger.