Suara.com - Andi Maulana, tim asistensi Baswaslu DKI Jakarta, melaporkan kasus penipuan ke Polda Metro Jaya, Jumat (16/3/2018). Selain melaporkan, Andi juga membeberkan soal video viral berisi pengakuannya sebagai korban penipuan oleh pelaku yang mengaku sebagai pegawai Bank Rakyat Indonesia.
"Memang saya berniat dalam satu-dua hari menyampaikan klarifikasi mengenai video viral tersebut. Oleh karena satu dan lain hal, sore ini baru mewujudkan ke Polda Metro," kata Andi, di gedung Ditreskrimsus Polda Metro Jaya, Jumat (16/3).
Perihal video viral yang berdurasi 3 menit 21 detik itu, menurut pengakuan Andi itu disampaikan secara spontan. Dia menyampaikan, peristiwa penipuan itu terjadi pada Rabu (14/3) sekitar pukul 15.35 WIB.
Awalnya, dia dihubungi orang yang mengaku sebagai pegawai BRI dan meminta data pribadinya. Ia pun termakan bujuk rayuan yang disampaikan pelaku tersebut.
"Transaksi ini sebenarnya terjadi (berawal dari) adanya telepon dari nomor 082178690507, yang saya tidak kenal, dan mengaku dari pihak BRI. Orang tersebut telah melakukan bujuk rayu kepada saya sehingga (saya) memberikan kode (PIN) kepada orang tersebut, sehingga orang tersebut bisa melakukan transaksi menggunakan rekening saya," kata dia.
Andi sekaligus meminta maaf atas video berisi pengakuannya yang telah tersebar luas. Pasalnya, apa yang telah disampaikannya melalui video itu bisa membuat keresahan di masyarakat.
"Saya sungguh menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat, kepada pihak Bank BRI, atas kesalahpahaman dari video itu. Saya telah belajar. Dan tidak akan menyampaikan peristiwa ini kepada yang dapat meresahkan masyarakat," kata dia.
Perihal tersebut, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono menyampaikan, polisi masih menyelidiki soal kasus penipuan yang menimpa pejabat Bawaslu DKI tersebut.
"Bahwa Pak Andi Maulana korban juga, kami sedang melakukan penyelidikan. Tunggu saja, anggota masih bekerja," kata Argo.
Terkait kasus penipuan itu, pelaku disebut hanya meninggalkan sisa saldo sebesar Rp57 ribu di dalam rekening Andi.
Argo pun menambahkan, polisi juga masih menyelidiki laporan lain yang disampaikan seorang nasabah bernama Denny Nesa (40) di Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu Polda Metro Jaya, Jumat (16/3) siang.
Denny juga melaporkan kasus penipuan bermodus mengaku sebagai pegawai BRI. Atas penipuan itu, korban mengalami kerugian hingga puluhan juta rupiah.
Saat ini, kata Argo, polisi masih mendalami apakah pelaku dalam dua kasus penipuan ini masih satu jaringan atau tidak.
"Nanti dikroscek terlebih dahulu," katanya.
https://www.suara.com/news/2018/03/16/213633/pelaku-mengaku-pegawai-bri-kuras-rekening-pejabat-bawaslu-dkiBagikan Berita Ini
0 Response to "Pelaku Mengaku Pegawai BRI Kuras Rekening Pejabat Bawaslu DKI"
Post a Comment