Suara.com - Kesibukan Generasi Pesona Indonesia (GenPI) Jogja bakalan bertambah. Setelah sukses dengan Pasar Kakilang, GenPI Jogja akan meluncurkan Pasar Ngingrong. Hebat ya.
Pasar Ngingrong belum resmi dibuka guys. Peluncurannya baru dilakukan Sabtu (8/9./2018).
Destinasi ini berada di kawasan hutan geosite Ngingrong, Gunungkidul.
"Pasar Ngingrong akan resmi dibuka saat event Festival Kuliner Gunungkidul, 8 September nanti. Acaranya berlangsung pukul 14.00 -19.00 WIB. Terus terang, destinasi digital ini begitu cepat berbenah dari embrio menjadi pasar, sejak kedatangan Menteri Pariwisata, Arief Yahya, bersama Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal, Eko Putro Sandjojo, 31 Juli yang lalu," ujar Koordinator GenPI Jogja, Nunung Elizabeth, Jumat (7/8/2018).
Destinasi ini dijamin keren, karena mendapat dukungan dari seluruh stakeholder pariwisata. Bahkan, Bupati Gunungkidul Badingah, Dinas Pariwisata Gunungkidul, serta Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Gunungkidul dijadwalkan ikut meramaikan pembukaan destinasi digital kedua di Jogja ini.
"Konsepnya dikemas dengan acara Festival Kuliner Gunungkidul. Ada berbagai lomba, seperti performa lapak, lomba foto Instagram, sekaligus penambahan atraksi Jemparingan di Ngingrong," ujar wanita yang akrab disapa Elza itu.
Ia menambahkan, Pasar Ngingrong merupakan destinasi digital pertama di Jogja yang mengkolaborasikan Jemparingan.
Dipilihnya Jemparingan menjadi salah satu atraksi, bukan tanpa sebab. Pasar Ngingrong akan dikembangkan menjadi destinasi yang mengutamakan adventure experience. Nantinya, akan ada wisata susur gua dan flying fox. Tentunya dengan adanya atraksi Jemparingan diharapkan akan semakin menyasar lebih banyak wisatawan.
"Selain itu, wisatawan juga dapat mengikuti lomba foto selama acara berlangsung. Berbagai hiburan, seperti musik akustik, tari tradisional, penampilan reog dan gejog lesung akan turut memeriahkan acara peresmian. Tunggu apa lagi, jangan lewatkan Festival Kuliner Gunungkidul di Destinasi Digital Pasar Ngingrong," kata Elza.
Di tempat terpisah, Koordinator Offline GenPI Jogja, Ully Ashidiqi mengatakan, banyak hal yang dipersiapkan menuju peresmian destinasi digital ini, baik dari sisi promosi online, offline, maupun persiapan fisik destinasi digital.
Persiapan paling lama adalah pembangunan tempat makan yang menghabiskan waktu hingga tiga minggu. Koordinasi dengan segala pihak pun gencar dilakukan, termasuk bersama warga.
"Warga adalah kunci dari terselenggaranya kegiatan ini. Tanpa warga, persiapan fisik pasar tidak mungkin bisa dikebut dalam waktu seminggu. Dinas Pariwisata Gunungkidul, Dinas Pariwisata DIY, dan teman-teman komunitas pun sangat mendukung penuh," terang Ully.
Menteri Pariwisata, Arief Yahya, ikut mengapresiasi langkah dan ide-ide kreatif yang dimunculkan GenPI. Menurutnya, ini merupakan bukti kuatnya creative value GenPI.
Anak-anak muda ini mampu menyuguhkan atraksi-atraksi yang dapat mengundang wisatawan, tanpa meninggalkan tradisi serta budaya tradisional.
“Saya sering menyebutnya 2C, yaitu Creative Value dan Commercial Value. Kreatif dalam mengangkat tema-tema pariwisata di media sosial dari desain, pemilihan kata sampai pembuatan even. Selanjutnya, even itu harus menciptakan nilai komersial yang bermanfaat bagi setiap anggota komunitas maupun masyarakat sekitar,” ujarnya.
Hal ini sesuai dengan Rapat Koordinasi Pusat dan Daerah (Rakorpusda) Bank Indonesia (BI), yang belum lama ini digelar di Jogja. Rakorpusda tersebut bertujuan untuk memperkuat sektor pariwisata.
"Tidak bisa dipungkiri, optimalisasi pengembangan sektor pariwisata menjadi quick wins untuk mengeskalasi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Destinasi digital adalah salah satu langkah penguatan itu," jelas menteri asal Banyuwangi tersebut.
https://www.suara.com/lifestyle/2018/09/08/150000/ayo-ber-flying-fox-di-destinasi-digital-pasar-ngingrong-jogjaBagikan Berita Ini
0 Response to "Ayo, Ber-Flying Fox di Destinasi Digital Pasar Ngingrong Jogja"
Post a Comment