Suara.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memprediksi pertumbuhan ekonomi 2018 berada pada rentang 5,14 persen sampai 5,21 persen.
Angka ini di bawah prediksi pemerintah dalam Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara atau APBN 2018 sebesar 5,40 persen.
Ia mengatakan pertumbuhan ekonomi pada kuartal tiga berada dalam rentang 5,13 persen hingga 5,25 persen. Sementara, pertumbuhan ekonomi pada kuartal empat akan berada di kisaran 5,23 persen.
“Proyeksi itu sesuai dengan perkiraan pertumbuhan di kuartal sebelumnya,” kata Sri Mulyani saat ditemui di kantor Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Jumat (14/9/2018).
Sri Mulyani mengungkapkan, hal ini dipengaruhi pengendalian impor, di mana akan berdampak pada pertumbuhan investasi dan konsumsi rumah tangga, yang merupakan motor penggerak perekonomian. Di sisi lain, kondisi pelemahan nilai tukar Rupiah juga diwaspadai.
"Dinamika impor perlu dikendalikan agar defisit transaksi berjalan cukup aman, karena bisa buat dua indikator terpengaruhi yakni investasi dan konsumsi," ujarnya.
Kendati demikian, Sri Mulyani mengaku tetap optimis target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,3 persen adalah angka yang tetap realistis.
"Kami akan tetap melihat 5,3 persen masih cukup realistis, namun kita tetap waspada terjadi kemungkinan down side risk," ujarnya.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Sri Mulyani Prediksi Target Pertumbuhan 2018 Tak Tercapai"
Post a Comment