Suara.com - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) membukukan pendapatan 1,9 miliar dolar AS sampai semester I-2018. Angka ini tumbuh 5,9 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 1,8 miliar dolar AS.
Hal ini membuat perseroan bisa menekan kerugian 60 persen pada semester I menjadi 114 juta dolar AS dibandingkan kerugian periode sebelumnya sebesar 284 juta dolar AS.
“Perseroan berhasil menekan kerugian hingga 58,55 persen, pada semester I-2018 dibanding periode yang sama tahun lalu," kata Direktur Utama Garuda, Pahala Mansury dalam paparan kinerja Garuda Indonesia, di Jakarta, Senin (30/7/2018).
Pahala menjelaskan, pertumbuhan kinerja operasional tersebut ditunjang oleh peningkatan jumlah penumpang, peningkatan angkutan kargo, peningkatan utilisasi pesawat serta efektivitas program efisiensi yang dilaksanakan dan juga peningkatan kinerja anak perusahaan dan pendapatan lainnya di luar layanan penerbangan.
Pahala menambahkan, maskapainya juga mencatatkan capaian tingkat ketepatan waktu (on time performance/OTP) pada periode peak season Lebaran 2018 sebesar 89,93 persen.
"Capaian OTP tersebut menjadikan Garuda Indonesia sebagai maskapai nasional dengan capaian terbaik selama periode peak season Lebaran 2018,” ujarnya.
Adapun jumlah penumpang naik 8,3 persen mencapai 18,7 juta penumpang. Sementara itu, kargo yang diangkut juga meningkat sebesar 2,7 persen menjadi 225 ribu ton.
OTP Garuda Indonesia sebagai mainbrand mencapai 89 persen atau meningkat dibandingkan catatan capaian OTP pada periode yang sama di tahun lalu sebesar 85,8 persen.
Hal tersebut turut diikuti peningkatan aircraft utilization dari 9:26 jam menjadi 9:40 jam.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Pendapatan Garuda di Semester I 2018 Naik Tipis"
Post a Comment