Suara.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana memprediksi kerugian akibat gempa bumi di Lombok, Nusa Tenggara Barat, mencapai Rp 8,8 triliun.
Angka kerugian itu mengalami kenaikan dari sebelumnya yang hanya diprediksi sebesar Rp7,7 triliun.
Deputi Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB Harmensyah mengatakan, masih terus melakukan penghitungan dan pencatatan terkait kerusakan yang terjadi di NTB. Proses pembangunan juga saat ini sudah mulai dilakukan.
"Kami sudah kaji kebutuhan pascabencana. Kami cek, hitung untuk sementara memperoleh nilai Rp 8,88 triliun untuk kerusakan dan kerugian," kata Harmen saat ditemui di Forum Merdeka Barat 9, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin (27/8/2018).
Harmen menjelaskan, BNPB dipercaya untuk mengkoordinasikan pembiayaan dalam pembangunan NTB.
Pihaknya juga meminta masukan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk mekanisme pembangunan.
Untuk pemulihan sarana vital, pihaknya ditargetkan untuk bisa menyelesaikan pada Desember 2018. Hal itu sesuai dengan arahan yang tertuang dalam Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2018.
"BNPB yang mengkoordinasikan dananya tetapi mekanisme pencairannya harus jelas, sehingga dana yang diberikan jadi rumah bukan motor dan lain-lainnya," tutupnya.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Gempa Lombok, BNPB Taksir Kerugian Capai Rp8,8 Triliun"
Post a Comment