Suara.com - Belakangan ini tren sulam alis dan sulam bibir begitu populer. Tak hanya perempuan dewasa, para remaja SMP maupun SMA pun keranjingan untuk mencoba tren ini.
Metode mempertebal alis dan bibir melalui sulam, biasanya dilakukan di salon. Pakar sulam akan membentuk alis atau bibir sesuai keinginan klien dengan menanamkan pigmen berwarna yang menyerupai bentuk alis dan bibir seperti aslinya.
Namun ternyata metode ini ditentang oleh ahli medis. Spesialis kulit dan kelamin dari Bamed Skin Care, dr. Jonathan R. Subekti, SpKK mengatakan bahwa tindakan sulam alis dan bibir cukup berisiko karena menyebabkan perlukaan di bagian tubuh yang akan disulam.
"Sulam alis dan bibir pada prinsipnya kami tidak menganjurkan karena kalau tidak dilakukan dengan yang profesional bisa terinfeksi. Kalau ada riwayat keloid bisa muncul keloid. Jadi cukup berisiko," ujar dr Jonathan dalam temu media di Jakarta, Kamis (16/8/2018).
Lebih lanjut, dr. Jo menambahkan, proses penggunaan pigmen atau tinta untuk mempertebal alis melalui teknik sulam juga dikhawatirkan nengandung senyawa PPD yang dapat memicu alergi. Akibatnya banyak orang yang mengalami bengkak di bagian tubuh yang disulam seperti alis atau bibir.
"Dikhawatirkan juga zat-zat tinta atau filler bibir itu masuk ke pembuluh darah dan membuat pembuluh darah mati. Ada pasien yang buta setelah melakukan filler bibir. Ternyata setelah diselidiki ada kandungan filler yang bocor ke pembuluh darah mata," tandas dia.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Sulam Alis dan Bibir Makin Ngetren, Amankah bagi Kesehatan?"
Post a Comment